anekaniaga.id - Terjadinya suatu penipuan disebabkan oleh beberapa alasan dan faktor yang mempengaruhinya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, sebaiknya anda mulai untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkannya dan mengawasi setiap proses penghitungan yang dapat menyebabkan penipuan. Penipuan merupakan suatu tindakan yang disengaja oleh satu individu atau lebih dalam manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum.
Memang benar akuntansi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan maupun perorangan sendiri. Akan tetapi jika akuntansi ini digunkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan hal yang merugikan. Akuntansi dapat digunakan perusahaan dalam meminta uang baik berupa investasi dan hutang. Contohnya perusahaan yang masih rugi tetapi dibuat seolah untung, hutang yang tingggi dibuat seolah rendah, Penjualan yang terus menurun tetapi dibuat seolah olah sedang naik pesat. Jika bisnis jelek dibuat seolah olah baik maka investor akan merugi karena uang yang mereka investasikan berpotensi hilang. Begitu pula dengan bank yang memberikan pinjaman, perusahaan berpotensi tidak dapat membayarkan hutang hutangnya tepat waktu.
Setelah tahu seberapa bahayanya penipuan dalam akuntansi, kita perlu tahu juga faktor faktor apa saja yang mendorong seseorang melakukan penipuan.
Baca Juga: Akuntansi, Gen Z dan Masa Depan
1. Tekanan
Terjadinya dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai.
2. Adanya Peluang
Ketika terdapat peluang, maka disitulah ada kesempatan yang dilakukan oleh pelaku kecurangan. Faktor ini biasanya didorong karena lemahnya internal control atau penyalahgunaan wewenang dalam perusahaan.
3. Rasionalisasi
Faktor ini terjadi ketika seseorang melakukan rasionalisasi atau mencari pembenaran atas terjadinya kecurangan. Hal ini biasanya terjadi karena pelaku mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya, sehingga ia akan mencari pembenaran atas tindakannya tersebut.
4. Perusahaan
Manajerial dan pemilik yang memiliki sifat culas dan selalu menghalalkan semua cara agar tujuannya dapat tercapai. Perusahaan seperti ini berpotensi besar melakukan sebuah kecurangan dalam akuntansi.
5. Individu
Pandangan hidup dan lingkungan berperan dalam pembentukan moral seseorang. Moral individu yang tamak berhubungan dengan pandangan/pikiran dan keperluan pegawai atau pejabat yang terkait dengan aset yang dimiliki perusahaan, instansi, atau organisasi tempat dia bekerja. Selain itu, tekanan (pressure) yang dihadapi dalam bekerja dapat menyebabkan orang yang jujur mempunyai motif untuk melakukan kecurangan.
Baca Juga: Seberapa Penting Akuntansi untuk UMKM ?
Setelah tahu faktor faktor apa saja yang dapat menimbulkan kecurangan, anda juga peru tahu bagaiman meminimalisir menjadi korban kecurangan akuntansi. Berikut hal hal yang dapat diperhatikan jika ingin terhindar dari kecurangan.
1. Periksa Jajaran Manajerial
Umumnya, beberapa kasus kecurangan maupun penggelapan pada laporan keuangan seringkali melibatkan pihak di jajaran manajerial atau pengambil keputusan. Karena itu, jajaran manajemen harus diselidiki dengan baik untuk mengetahui tujuan mereka melakukan kecurangan
2. Sifat Organisasi
Struktur organisasi yang terlalu kompleks menjadikan orang kesulitan dalam menilai suatu perusahaan. Dalam mendeteksi adanya kecurangan Anda harus memahami dengan benar seluk beluk perusahaan, termasuk pemilik perusahaan karena dialah orang tertinggi yang memegang keputusan.
3. Auditor Internal
Auditor internal yang dilakukan oleh personil dalam organisasi yang memiliki kompetensi dalam meneliti catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian internal dalam perusahaan. Tujuan dari auditor internal adalah membantu pihak manajemen dalam pertanggungan jawaban dengan memberikan analisa, saran, penilaian tentang kegiatan yang diaudit.
4. Auditor Eksternal
Auditor eksternal berfungsi untuk mengoreksi dan menganalisis laporan keuangan yang telah diaudit pihak auditor internal. Berbeda dengan auditor internal yang dilakukan oleh personil di dalam perusahaan, auditor eksternal dilakukan untuk meminta bantuan pihak luar dalam melakukan deteksi kecurangan dalam perusahaan.
5. Menggunakan Software
Penggunaan software dapat meminimalisir terjadinya kecurangan. Dengan menggunakan software pihak yang tidak memiliki wewenang tidak dapat mengubah dan memanipulasi data dalam laporan keuangan. Selain itu, data yang disajikan software lebih akurat dan objektif.