Kenali Komponen Dasar Penyusun Akuntansi

By. Ahmad Umar - 09 Oct 2023

Bagikan:
img

anekaniaga.id - Akuntansi merupakan ilmu yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan. Dalam perusahaan, akuntansi digunakan untuk mengambil informasi informasi keuangan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Tidak hanya perusahaan saja, akuntansi juga berguna untuk orang orang yang mau memulai dan sedang menjalankan usaha sendiri. Informasi informasi seperti berapa besar jumlah keuntungan atau kerugian, seberapa besar aset yang dimiliki, seberapa besar beban yang dikeluarkan bisa menjadi rujukan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan bisnisnya.

 

Baca Juga: Akuntansi Dasar dalam Mengelola Keuangan untuk Millenial dan Gen Z

Akuntansi yaitu proses mencatat, mengelompokkan, mengolah dan menyajikan data transaksi untuk melihat performa keuangan dalam periode tertentu. Adapun dasar akuntansi adalah hal mendasar terkait penerapan ilmu tersebut yang biasanya terdiri atas persamaan, penjurnalan, pembuatan neraca, hingga penyajian laporan keuangan. Komponen dasar akuntansi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah harta kekayaan (aktiva/aset) suatu perusahaan yang selalu sama dengan penjumlahan dari hutang dan modal (pasiva) perusahaan tersebut. Komponen dasar ini bisa memberikan gambaran besar tentang kekayaan perusahaan, hutang, dan modal perusahaan selama periode tertentu.

 

Untuk memudahkan dalam pemahaman, komponen dasar akuntansi biasanya digambarkan sebagai rumus harta atau aktiva = hutang + modal atau pasiva. Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa aktiva perusahaan harus sama dengan penjumlahan dari modal dan hutang. Jika tidak terjadi kesamaan, berarti ada yang salah input atau salah hitung antara akun akun tersebut. Rumus ini juga dapat digunakan sebagai acuan pemeriksaan besarnya saldo yang masuk maupun keluar dan koreksi ketepatan saldo. 

 

Baca Juga: Menyusun Laporan Keuangan untuk Bisnis Online

Aset atau aktiva merupakan suatu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnis pada periode tertentu. Aset bisa juga disebut dengan “harta” atau “kekayaan” perusahaan. Contohnya seperti bangunan gedung, kendaraan, hak cipta, uang tunai, piutang dan lain sebagainya. Aset terbagi menjadi 3 bentuk yaitu aset tetap seperti (bangunan, kendaraan dan mesin produksi), aset lancar seperti (biaya dibayar di muka, piutang, dan kas), dan aset tidak berwujud seperti (goodwill, paten, dan hak cipta).

 

Liabilitas atau kewajiban  merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap pihak tertentu baik yang harus ditunaikan segera maupun tidak. Utang terbagi menjadi 2 yaitu utang jangka pendek dan utang jangka penjang. Utang jangka pendek merupakan kewajiban yang harus dibayarkan 1 tahun atau kurang seperti kewajiban pajak, gaji karyawan dan utang dagang. Utang jangka panjang merupakan kewajiban yang memiliki waktu pelunasan lebih darei 1 tahun seperti obligasi.

 

Baca Juga: Sejarah Panjang Akuntansi di Indonesia

Ekuitas atau modal merupakan hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas (kewajiban). Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas. Ekuitas terbagi menjadi 2 yaitu modal pemegang saham dan modal pemilik perusahaan. Ekuitas pemegang saham merupakan jumlah nilai aset yang diberikan kepada para pemegang saham suatu perusahaan, setelah dikurangi dengan kewajiban. Ekuitas pemilik merupakan besarnya kepemilikan seorang pemilik atas bisnis terkait. Contoh dari ekuitas yaitu modal, prive, saham biasa dan laba biasa.








Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp